Review Fragmented Memories Arc One by eRox

Review Fragmented Memories Arc One: Psychological Horror dari Indonesia

Jika kalian sedang mencoba untuk memainkan game puzzle bertema Psychological Horror, kalian dapat mencoba salah satu game buatan lokal ini. Fragmented Memories merupakan salah satu game dari Platonic Game Studio menceritakan tentang petualangan James Charouz yang mencari isterinya yang hilang serta membongkar rahasia kelam yang ada di kampung halamannya.

Belum lama rilis, game ini baru mengeluarkan arc pertamanya.  Penasaran bagaimana game-nya, bukan? Mari simak Review Fragmented Memories Arc One di bawah ini.

Gameplay

Dari ceritanya, James bangun di sebuah rumah sakit jiwa dan diminta untuk menyelesaikan puzzle yang tersedia agar dia dapat keluar dari tempat tersebut. Namun ketika ingin menemukan jalan keluar, terkadang ia diiringi dengan kejutan sosok hitam. James harus mencari barang yang diperlukan agar dapat melanjutkan tahap tiap tahap yang akan ia jalani.

img-1

Konsep yang unik, setiap kali keluar dari rumah sakit, James seakan-akan berpikir bahwa perjalanannya tersebut adalah mimpi, dan ia kembali melanjutkan petualangannya mencari istrinya dengan bertanya ke penduduk kampung halamannya. Transisi perpindahan James dari rumah sakit ke desa menjadi salah satu hal unik yang ada pada game ini. Namun, terkadang peralihan tersebut terkesan tiba-tiba sehingga pemain kehilangan ‘asik’-nya.

Fitur

Adanya energy dan sanity membuat pemain harus memikirkan strategi untuk menjalankan langkah selanjutnya yang akan diambil. Permainan akan selesai (game over) jika salah satu dari poin tersebut habis. Energy yang habis ketika melakukan suatu kegiatan, dan Sanity akan habis seiring berjalannya waktu. Taktik ini membuat kesulitan game bertambah menjadi tak sekedar puzzle saja. Namun, adanya hal-hal tersebut juga tak terlalu berpengaruh karena Energy Drink dan Sedative terlalu mudah untuk didapatkan.

img-2

Menurut gua sendiri, Platonic Game Studio terlalu baik dengan menghadirkan 20 save slots. Dengan adanya jumlah save slot yang banyak, pemain tidak perlu khawatir untuk salah mengambil keputusan ataupun mati ditengah jalan. Save point di dalam game juga disebar telalu dekat seakan-akan menggoda pemain untuk menggunakan save slot yang disediakan secara berkala.

Grafik

Diiringi dengan grafik pixel rumah sakit gelap dan penuh darah menjadi salah satu poin yang membuat pemain dapat merasakan tekanan psikis ketika memainkan game ini. Belum lagi, efek glitch selama game dimainkan juga menambah rasa seram. Namun, lama kelamaan efek glitch tersebut membuat mata sakit ketika kalian terlalu fokus untuk memainkannya (jangan lupa berkedip, guys!).

img-3

Soundtrack & Sound Effect

Soundtrack dari YSY Soundworks sudah memenuhi ekspektasi memainkan game Psychological Horror. Opening song yang ada pada Main Menu seakan-akan menunggu pemain untuk memecahkan misteri yang ada, sedangkan Ending theme-nya membuat pemain tidak sabar menunggu arc kedua dari Fragmented Memories.

Selain Soundtrack, SFX pada game ini terbilang biasa saja, bahkan ada beberapa yang menurut gua tidak sesuai penempatannya. Salah satu contohnya adalah SFX mencari barang pada kabinet sama dengan mencari barang di barrel. SFX zonk (ketika mencari barang namun tak mendapat apapun) juga kadang memotong soundtrack yang sedang dimainkan sehingga terkesan sedikit aneh.

Kesimpulan

Fragmented Memories ini cocok untuk kalian yang tidak terlalu mencari game puzzle hard core atau yang super difficult. Puzzle yang tidak terlalu susah untuk dipecahkan membuat pemain tidak perlu susah-susah mencari jalan keluar, kumpulan jawaban langsung menuntun pemain ke satu-satunya rute yang tersedia.

Namun, sejauh ini gameplay dari arc pertama masih kurang variatif, pemain terlalu banyak disuruh mencari barang dan membuka pintu. Jumpscare yang pada awalnya menyeramkan dan mengejutkan juga terlalu sering dikeluarkan sehingga lama-lama pemain terbiasa dan mungkin akan merasa kesal.

Masih banyak kekurangan dari game ini seperti belum ada menu untuk kembali ke menu utama (Back to Title), animasi NPC di desa yang berjalan di tempat walaupun sedang diam, teks yang belum sepenuhnya di alih bahasakan ke Bahasa Inggris (yep, masih ada yang memakai Bahasa Indonesia). Namun, sejauh ini belum ada dari kekurangan tersebut yang terlalu mengganggu core gameplay yang ada.

Selain tidak terlalu susah, Arc pertama dapat diselesaikan dengan cepat. Gua sendiri menyelesaikannya selama kurang lebih 2 jam, mungkin kalian bisa menyelesaikannya lebih cepat. Sangat cocok untuk dimainkan ketika waktu luang. Fragmented Memories: Arc One sudah tersedia di Steam hanya dengan harga Rp 25.000!